La`u



La`u

            Hari itu gue bergegas menuju dinas lingkungan menaiki sepeda motor. Setelah di perjalanan gue berhenti pada sebuah rumah yang terlihat tak berpenghuni. Bukan tanpa alasan kenapa gue berhenti, alarm hanphone gue berbunyi. Waktunya pertandingan. Ya gue bermain game di hanphone, game ini memang memiliki pertandingan yang terjadwal setiap harinya. Tak lama gue membuka hanphone, dua orang pria dengan sepeda motor matic datang menghampiri, awalnya gue kira cuma mau nanya arah jalan, Namun pikiran positif itu hilang ketika mereka menuduh gue memukuli seorang anak di tempat ini. “Astaga apa lagi ini, gua aja baru berenti” ketus dalam hati.

            Mereka masih muda, mungkin sepantaran, bedanya gue sama mereka beda orang tua.

“sorry nih, la`u liat anak baju putih yang tadi disini?” tanya salah satu dari mereka.

“ngga liat bang” jawab gue.

“gua serius, la`u liat anak baju putih yang tadi disini? Bukan apa-apa nih masalahnya adik gua dipukulin sama dia, lo bocahnya?” jawabnya lagi.

“baju gua merah bang” jawab gue lagi.

“sorry nih bukanya maksud gua mau nuduh la`u, tapi gini aja, kita pinggiran dulu” lanjut dia yang terlihat bingung nggak bisa ngendaliin suasana.

            Gue yang masih duduk di motor lalu menuruti permintaanya, gue dorong motor kedepan menuju pinggiran, walau sebenernya bingung maksud pinggiran itu apa, orang ini aja udah di pinggir. Lalu ia mengikuti gerakan gue. Setelah ia ikut memajukan motor, gue dorong balik motor kebelakang. Jadi gerakan maju-mundur. Ilmunya penyanyi kondang. Posisi gue sekarang di belakang motornya dengan ada jarak. Terlihat kesal dengan mangsa buruanya yang nggak bisa dikendaliin. Dia menatap kearah gue. Saat ia menatap, gue nyalakan motor dengan di sela, bukan di stater. Biar keliatan garang?, bukan, motor gue aki nya habis.

“gua nggak liat baju putih bang, baju gua juga merah” sapa gue terakhir dengan mereka sambil mainin gas motor.

            Mereka kesal, lalu kabur. “Kenapa jadi mereka yang kabur? Harusnya kan gua” bingung. Mungkin mereka kesal karena nggak jadi dapet motor gue ini, kasus ini pernah di alami sodara gue dulu, dan dengan hipnotis juga. Alhasil, motornya raib. Belajar dari pengalaman bukan berarti gue belajar anti hipnotis, tapi mencoba fokus mengendalikan suasana aja.

            Pertandingan di game sudah selesai, tim gue menang. Dan pertandingan sesunggunya melawan orang jahat barusan juga selesai, dengan menang w.o. Para pemain kabur gitu aja. Sekian, semoga bisa jadi pelajaran dan lebih berhati-hati di jalan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayah Pergi Dulu

Gubug Kecil

Peci Ayah