Pengalaman Positif Covid 19

 

20 Agustus 2020

Seharian ngga ada keluhan apa-apa, namun malam harinya badan terasa menggigil, saat itu masih berfikir karena ac kamar akhirnya langsung diistirahatkan tanpa menggunakan ac

 

21 Agustus 2020

Pagi bangun tidur badan berasa demam suhu tubuh meningkat (keluhan hanya badan panas, tidak ada batuk dan pilek), di hari itu juga masih lanjut beraktifitas mengikuti program pelatihan jarak jauh (diklat) secara online di kamar kosan, pada hari itu juga sudah mengkonsumsi obat paracetamol untuk penurun panas, siang merasa keadaan membaik dan bisa mengikuti kegiatan pelatihan jarak jauh dari pagi hari hingga malam. Namun di malam hari badan terasa demam lagi

 

22 agustus 2020

Pagi hari masih terasa sedikit demam, kembali konsumsi paracetamol dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, siang dan malamnya sudah tidak merasakan demam, namun tetap mengkonsumsi obat dan vitamin

 

23 Agustus 2020

Keadaan sudah membaik, badan sudah tidak terasa panas

 

24 Agustus 2020

Masuk kantor karena merasa keadaan sudah membaik dan bisa mengikuti penutupan program pjj secara online, namun sesampainya di kantor kepala sempat terasa pusing akhirnya minum obat sakit kepala setelah itu sakit kepala teratasi.

Karena ingin memastikan apakah masih sakit atau tidak sore harinya setelah penutupan program diklat pjj, memutuskan ke faskes kimia farma untuk cek kesehatan, disana dicek tekanan darah, jantung dan suhu tubuh, semua normal, saya sempat menjelaskan kronologisnya, dokter mengatakan saat itu hanya kelelahan dan perlu istirahat supaya benar2 pulih dan mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh faskes

Selasa tanggal 25 Agustus 2020 ijin tidak masuk kantor untuk memulihkan badan pada hari itu juga tidak ada keluhan apapun.

Esoknya tanggal 26-28 agustus 2020 diberlakukan wfh, pada hari2 tersebut juga sudah tidak ada keluhan yang dirasakan, hingga hari jumat tanggal 28 Agustus 2020  melakukan tes swab massal di kantor dan dapat hasil tanggal 30 Agustus 2020.

***

Di atas adalah kronologi gue menjadi pasien covid 19, dan hari senin tanggal 31 Agustus 2020 gue dijemput dari pihak kantor untuk dibawa ke Asrama Haji untuk dikarantina selama 14 hari. Disini gue merasa seperti liburan, kenapa seperti liburan? Karena ketika gue sampai disana aktifitas yang gue lakuin itu haruslah bersenang-senang supaya bisa membuat pikiran positif dan membuat imun didalam tubuh meningkat supaya dapat melawan virus tersebut di dalam tubuh.

Mereka yang positif virus covid bukan hanya merasakan sakit pada tubuh mereka namun juga pada psikisnya, dari pengalaman gue bicara sama salah satu pasien di sana mereka enggan untuk bercerita tentang kondisinya kepada keluarga atau lingkungan mereka karena takut dijauhin atau dikucilkan, sebetulnya memang ngga ada orang yang mau kena virus ini namun apabila udah takdirnya kita harus bisa menerimanya, jika kita sendiri ngga bisa menerima diri kita sendiri bagaimana orang lain dapat menerima diri kita.

Tujuan gue menulis ini adalah untuk mengajak temen-temen semua untuk dapat menerima keadaan apabila dalam lingkungan kita terdapat orang yang positif covid, jangan menjauhi atau mengucilkan mereka karena itu tidak membuat keadaan jadi lebih baik, tapi support mereka agar mereka yang sedang melawan virus tersebut tidak berfikiran negatif, itu akan mengangkat moral mereka dan membuat mereka menjadi semangat untuk segera pulih. Jauhi virusnya bukan orangnya.

Awalnya gue mengira karantina di Asrama Haji sangatlah menyeramkan, kita seperti seorang yang akan dipenjara, ngga bisa kemana mana, kasarnya gue berfikir seperti itu, tapi setelah gue sampai di asrama ternyata ngga semerikan itu, dari fasilitas ruangan yang cukup bagus juga asrama ini berada pada garis pantai, jadi untuk yang karantina di asrama dapat menikmati fasilitas yang disediakan.

Untuk orang-orang diluar sana yang saat ini sedang dalam positif covid, jangan pernah takut untuk di karantina di fasilitas pemerintah, karena disana kita diberikan pelayanan yang baik, untuk makan juga sudah disediakan tiga kali sehari juga pemantauan mandiri oleh dokter jaga di sana, itu membuat proses pemulihan diri kita juga terpantau dan bisa lebih optimal.

Alhamdulillah gue di sana hanya selama delapan hari, tanggal 7 September 2020 gue udah di izinkan pulang, dokter melihat progress yang baik dari diri gue dan selama disana gue termasuk orang yang engga pernah ada keluhan, akhirnya dokter mengizinkan gue untuk pulang dan melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Gue mendapatkan keterangan sehat dari dokter dan mendapat informasi bahwa selama sepuluh hari virus tersebut di dalam tubuh maka tubuh sudah mematikan virusnya dan tidak akan lagi menyebarkan virus tersebut ke orang lain, namun untuk lebih memastikan gue melakukan swab ulang ke rumah sakit. Tanggal 9 September 2020 gue swab lagi untuk yang kedua kali dan mendapat hasil tanggal 11 September 2020, dan keterangan yang gue dapat gue sudah negatif covid.

Disini gue mau mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran Asrama Haji yang sudah memberikan pelayanan dengan baik, juga teman-teman dan keluarga yang selalu support dan mendoakan gue supaya gue bisa cepat pulih, semoga ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi gambaran kepada teman-teman semua bagaimana gambaran menjadi pasien covid, tetap jaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayah Pergi Dulu

Gubug Kecil

Peci Ayah